Alhamdulillah wallahu akbar! Putra mahkota Arab Saudi dan tangan kanan AS itu meninggal di RS Jenewa
(Arrahmah.com) –
Kerajaan Arab Saudi secara resmi
mengumumkan meninggalnya putra mahkota sekaligus mentri dalam negeri, pangeran
Nayif bin Abdul Aziz Alu Su'ud, hari Sabtu (16/6/2012) ini. Ia diumumkan
meninggal saat menjalani perawatan medis di luar negeri.
Nayif
bin Abdul Aziz secara rezmi diangkat menjadi putra mahkota Arab Saudi pada
bulan Oktober 2011, menggantikan saudaranya Sultan bin Abdul Aziz yang
meninggal saat menjalani perawatan medis di New York.
Nayif
bin Abdul Aziz merupakan mentri dalam negeri Arab Saudi seumur hidup, sejak ia
diangkat pada 1975 M sampai saat ia meninggal hari ini, 2012. Hampir 40 tahun
ia memegang jabatan tersebut.
Nayif
dikenal luas sebagai salah satu tokoh sentral pertemuan rutin para mentri dalam
negeri negara-negara Arab. Reputasi dan spesialisasinya dalam menindas rakyat
dan memberangus hak-hak rakyat demi mempertahankan kekuasaan rezim Arab Saudi
sangat dikenal oleh dunia internasional.
Selama
masa jabatannya sebagai mentri dalam negeri Arab Saudi, Nayif telah
menjebloskan ke dalam penjara lebih dari sepuluh ribu ulama, juru dakwah,
mujahid, dosen dan mahasiswa meski mereka tidak melakukan tindak kejahatan
apapun. Para tahanan tersebut ‘hanya' mengkritik atau tidak menyetujui berbagai
kebijakan pemerintah Arab Saudi yang zalim.
Para
tahanan tersebut mendekam di penjara-penjara khusus departemen dalam negeri
selama rentang waktu yang sangat panjang, tanpa proses peradilan yang fair, dan
mendapatkan siksaan yang sangat biadab. Banyak di antara mereka meninggal,
buta, lumpuh atau cacat akibat beratnya siksaan dan lamanya penahanan. Begitu
lamanya masa penahanan mereka sehingga banyak di antara mereka berusia lebih
dari 80 tahun.
Reputasi
dan spesialisasi Nayif lainnya adalah bekerja sama secara aktif dengan FBI dan
CIA dalam memburu dan memerangi mujahidin Arab Saudi, atas nama perang melawan
terorisme. Tidak hanya dalam negeri Arab Saudi, Nayif juga mendalangi
pengirimian pesawat-pesawat militer Arab Saudi yang membombardir mujahidin
Anshar Al-Sharia di propinsi Abyan, Yaman Selatan.
Pasca
serangan 11 September 2011, Nayif menutup dan melarang yayasan-yayasan sosial
Arab Saudi yang memberikan bantuan dana untuk orang-orang fakir, miskin,
program pendidikan dan dakwah di negara-negara Afrika, Asia Tenggara, dan
tempat-tempat lain yang membutuhkan bantuan.
Aliansi
penjajah salibis AS dan Barat beruntung memiliki sekutu, boneka setia dan jagal
haus darah seperti Nayif. Kejahatan dan pengkhianatan Nayif terhadap umat Islam
membuatnya dijuluki Khainul
Haramain, sang pengkhianat dua tanah suci. Beberapa kali mujahidin
Arab Saudi menargetkannya dalam beberapa operasi bom syahid, namun ia selalu
lolos dari maut.
Stasiun
TV Arab Saudi, Al-Ikhbariyah, melaporkan bahwa Nayif meninggal saat menjalani
perawatan medis di sebuah rumah sakit di Jenewa, Swiss. Al-Ikhbariyah juga
melaporkan bahwa Nayif meninggalkan Arab Saudi sejak tanggal 26 Mei untuk
pemeriksaan medis. Ia menjalani pemeriksaan dan perawatan medis di Cleveland,
AS.
Setelah
merasakan kesehatannya pulih, Nayif menjalani liburan di Aljazair. Ia kembali
menjalani perawatan medis di Swiss pasca liburan. Akhirnya nyawanya tidak
tertolong. Sang musuh Islam dan sekutu aliansi salibis internasional itu
akhirnya meninggal di Swiss. Jenazahnya akan dishalatkan di Masjidil Haram
setelah shalat Magrib pada hari Ahad (17/6/2012).
sumber : http://arrahmah.com/read/2012/06/16/21002-alhamdulillah-wallahu-akbar-putra-mahkota-arab-saudi-dan-tangan-kanan-as-itu-meninggal-di-rs-jenewa.html