AL_FATIH

kata Bijak

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” . “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.” “Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”. Read More At: http://cheaterserbabisa.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-teks-berjalan-di-blog.html#ixzz1wpfxTtbo

Selamat Datang

Ahlan Wa Sahlan..

Situs2 Islam

www.harunyahya.com www.endoftimes.net www.secretbeyondmatter.com www.islamdenouncesantisemitism.com www.islamdenouncesterrorism.com www.evolutiondocumentary.com www.evolutiondeceit.com www.srf-tr.org www.bookglobal.net www.keajaibanalquran.com www.creationofuniverse.com www.bangsamusnah.com www.yesusakankembali.com www.darwinismrefuted.com www.unionoffaiths.com www.freebookcenter.net www.darwinism-watch.com www.signsofthelastday.com www.islamandbuddhism.com www.truthsforkids.com www.for-children.com www.eastturkestan.net www.islamandkarma.com www.eramuslim.com www.dakwatuna.com www.islamedia.com Menjadi Muslimah Sejati Arsip Artikel-Artikel Umat Islam Ibrahimovic Journal Wisata Hati Blogs Hanan’s Blog أهل السنة ظاهرون إلى يوم القيامة Ngaji Salaf :: أهل السنة ظاهرون إلى يوم القيامة Segarkan Hati !!!! Cintailah Arsip Moslem Arsip Moslem ..:: Menuju Era Dakwah Tanpa Batas ::.. Aldakwah.org :: Mitra Dakwah dan Pendidikan Media Islam - Situs dari dan Untuk Umat Islam :) Komunitas Tarbiyah London http://www.pks-anz.org/ Komite Tarbiyah Umat Islam Indonesia Jihad Kaum Muslimin di Bumi Palestina & Sekitarnya Wanita Islam Di Dalam Perjalanan Media Muslim Community Forum islammuda.com forumislam.tk The Spirit of Muslim :: MuslimSources.com My Alazka.com: Komunitas Gaul Muslim Alazka Muslimah Sejati, Jadilah Muslimah Kaffah!!! Aqidah Islam WebBlogs DKM ‘ibaadurrahmaan Fakultas Kehutanan IPB Syariah Online Al-Ikhwan.net Kisah Seputar Umat Islam pk-sejahtera.org :: KAMMI Jepang Madah Tarbiyah Kaderisasi Umat Menuju Keadilan Sejahtera Moslem Community WebBlogs Sejarah | Berita | Siroh & Kisah | KisahIslam.COM - Serambi Depan Info Palestina ::: Save Palestina From Laknatulloh Yahudi Islamic Space Online Tarbiyah.com Media Muslim INFO, Situs Islam Terdepan Terpercaya MyQuran.Org :: PKPU Online Ahlan wa sahlan fi ukhuwah.or.id Eramuslim: Situs Warta Muslim Read More At: http://cheaterserbabisa.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-teks-berjalan-di-blog.html#ixzz1wpfxTtbo

Perjalanan Hidup



Ketika sebuah umur berjalan tanpa disadari. Berlalu kian  berlalu tanpa adanya kesadaran yang tak mementu. Iman adalah sebuah kunci sukses perjalanan hidup. Karena dengannya kita akan mendapatkan sebuah tujuan dan pola hidup yang terarah dan terproses dengan baik. Namun jikalau sebuah perjalanan hidup tanpa adanya sebuah kekuatan iman bak sebuah pohon tanpa buah, artinya takan ada yang akan dipanen  dari sebuah kehidupan, tanpa adanya tafakur dari hidup tersebut.

Orang yang mempunyai perencanaan yang matang dalam menjalani hidupnya akan ada alur dan jembatan-jembatan yang menjadi rute perjalanan hidup tersebut. Memaknai sebuah perjalanan hidup tak cukup hanya lewat sekilas tanpa adanya bekas dan sisa-sisa kebaikan yang tertinggal, atau bahkan takan ada sebutir kebaikan pun yang ditanam di hidupnya. Tapi mereka adalah yang mempunyai konsep kedepan yang akan membawa hidupnya menuju kebahagiaan yang hakiki, artinya menjadikan masa depan sebagai sebuah tujuan utama dari sebuah perjalanan hidup di dunia yang hanya sekilas dan numpang lewat saja.

Ada salah satu penyebab dari sebuah kelalaian dalam memaknai sebuah perjanan hidup, yaitu karena lemah iman, adanya sifat hubud-dunya atau mungkin lebih  banyak yang lainnya. Tapi kalau saja yang menjadi dua poin tersebut tertanam dalam sanubari setiap seorang insan. Maka dapat dipastikan butir cahaya kebaikan akan menerangi setiap langkah demi langkah yang ditempuh. Jangankan masalah sebuah perjalanan hidup yang jauh kedepan atau adanya suatu kesadaran akan pertanggungjawaban nanti, di dunia saja apabila tidak mempunyai konsep yang jelah dan terarah serta tersistematis, kegagalan akan menjadi sebuah belenggu yang bisa membuat lupa akan segalanya. Oleh karena itu iman merupakan kunci sukses dalam memaknai dan menjalani sebuah lintasan yang penuh duri.

Allah swt. memberikan sebuah pilihan jalan kepada manusia dalam setiap langkah yang dia tempuh. Perhatikan firman Allah swt. berikut ini:

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan). Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendakidan sukar itu?” (Q.S Al Balad 10-11)

Memang sebuah kebahagiaan dari hidup tak mudah dicapai apalagi kebahagiaan itu sifatnya yang abadi. Sungguh duri dan wanginya dunia akan membayangi kalau tak ada konsep dan pondasi spiritualitas yang kokoh dan iman yang mantap. Dan kesengsaraan pun menjanjikan sebuah keharuman bak sekuntum bunga mekar yang kian semerbak. Namun semerbak itulah yang bnayak membawa kebnyakan manusia tak sadar akan hakikat dan makna pilihan itu.  Memang berat perjalanan ini, tapi ini adalah sebuah takdir dan ketentuan dari sang khalik yang menentuka setiap langkah demi langkah hingga di syurga nanti.

Inti dari kesadaran akan eksistensi manusia di muka bumi adalah pandai memanfaatkan waktu dengan maksimal. Dengan catatan mempergunakan sesuai dengan proporsi yang tepat. Jangan sampai hal negative yang kan mewarnai pikiran kita tapi jadikanlah hal positif sebagai sesuatu yang kian mengisi waktu-waktu kita, dengan demikian kebahagiaan dan makna hidup akan terasa nyaman dengan tutunan dari Allah swt.

Satu detik keburukan di dunia aka mendatangka sejuta bahkan bertriliun-triliyun penyesalan yang mewarnai kehidupan akhirat kelak. Oleh karena itu mari kita bersama-sama mulai memaknai dan mentafakuri dari sebuah perlajanan hidup yang kiang berkurang ini..
Wallahu ‘Alam

[ Read More ]

Posted by Unknown 0 komentar»

Alhamdulillah wallahu akbar! Putra mahkota Arab Saudi dan tangan kanan AS itu meninggal di RS Jenewa

(Arrahmah.com) – 
Kerajaan Arab Saudi secara resmi mengumumkan meninggalnya putra mahkota sekaligus mentri dalam negeri, pangeran Nayif bin Abdul Aziz Alu Su'ud, hari Sabtu (16/6/2012) ini. Ia diumumkan meninggal saat menjalani perawatan medis di luar negeri.



Nayif bin Abdul Aziz secara rezmi diangkat menjadi putra mahkota Arab Saudi pada bulan Oktober 2011, menggantikan saudaranya Sultan bin Abdul Aziz yang meninggal saat menjalani perawatan medis di New York.

Nayif bin Abdul Aziz merupakan mentri dalam negeri Arab Saudi seumur hidup, sejak ia diangkat pada 1975 M sampai saat ia meninggal hari ini, 2012. Hampir 40 tahun ia memegang jabatan tersebut.

Nayif dikenal luas sebagai salah satu tokoh sentral pertemuan rutin para mentri dalam negeri negara-negara Arab. Reputasi dan spesialisasinya dalam menindas rakyat dan memberangus hak-hak rakyat demi mempertahankan kekuasaan rezim Arab Saudi sangat dikenal oleh dunia internasional.

Selama masa jabatannya sebagai mentri dalam negeri Arab Saudi, Nayif telah menjebloskan ke dalam penjara lebih dari sepuluh ribu ulama, juru dakwah, mujahid, dosen dan mahasiswa meski mereka tidak melakukan tindak kejahatan apapun. Para tahanan tersebut ‘hanya' mengkritik atau tidak menyetujui berbagai kebijakan pemerintah Arab Saudi yang zalim.

Para tahanan tersebut mendekam di penjara-penjara khusus departemen dalam negeri selama rentang waktu yang sangat panjang, tanpa proses peradilan yang fair, dan mendapatkan siksaan yang sangat biadab. Banyak di antara mereka meninggal, buta, lumpuh atau cacat akibat beratnya siksaan dan lamanya penahanan. Begitu lamanya masa penahanan mereka sehingga banyak di antara mereka berusia lebih dari 80 tahun.

Reputasi dan spesialisasi Nayif lainnya adalah bekerja sama secara aktif dengan FBI dan CIA dalam memburu dan memerangi mujahidin Arab Saudi, atas nama perang melawan terorisme. Tidak hanya dalam negeri Arab Saudi, Nayif juga mendalangi pengirimian pesawat-pesawat militer Arab Saudi yang membombardir mujahidin Anshar Al-Sharia di propinsi Abyan, Yaman Selatan.

Pasca serangan 11 September 2011, Nayif menutup dan melarang yayasan-yayasan sosial Arab Saudi yang memberikan bantuan dana untuk orang-orang fakir, miskin, program pendidikan dan dakwah di negara-negara Afrika, Asia Tenggara, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan bantuan.

Aliansi penjajah salibis AS dan Barat beruntung memiliki sekutu, boneka setia dan jagal haus darah seperti Nayif. Kejahatan dan pengkhianatan Nayif terhadap umat Islam membuatnya dijuluki Khainul Haramain, sang pengkhianat dua tanah suci. Beberapa kali mujahidin Arab Saudi menargetkannya dalam beberapa operasi bom syahid, namun ia selalu lolos dari maut.

Stasiun TV Arab Saudi, Al-Ikhbariyah, melaporkan bahwa Nayif meninggal saat menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Jenewa, Swiss. Al-Ikhbariyah juga melaporkan bahwa Nayif meninggalkan Arab Saudi sejak tanggal 26 Mei untuk pemeriksaan medis. Ia menjalani pemeriksaan dan perawatan medis di Cleveland, AS.

Setelah merasakan kesehatannya pulih, Nayif menjalani liburan di Aljazair. Ia kembali menjalani perawatan medis di Swiss pasca liburan. Akhirnya nyawanya tidak tertolong. Sang musuh Islam dan sekutu aliansi salibis internasional itu akhirnya meninggal di Swiss. Jenazahnya akan dishalatkan di Masjidil Haram setelah shalat Magrib pada hari Ahad (17/6/2012).

sumber : http://arrahmah.com/read/2012/06/16/21002-alhamdulillah-wallahu-akbar-putra-mahkota-arab-saudi-dan-tangan-kanan-as-itu-meninggal-di-rs-jenewa.html

[ Read More ]

Posted by Unknown 0 komentar»

Khabbab Bin Arats radhiallahu 'anhu


GURU BESAR DALAM BERQURBAN

Serombongan orang Quraisy mempercepat langkah mereka menuju rumah Khabbab, dengan maksud hendak mengambil pedang-pedang pesanan mereka. Memang, Khabbab seorang pandai besi yang ahli membuat alat-alat senjata terutama pedang, yang dijualnya kepada penduduk Mekah dan dikirimnya ke pasar-pasar.

Berbeda dengan biasa, Khabbab yang hampir tidak pernah meninggalkan rumah dan pekerjaannya, ketika itu tidak dijumpai oleh rombongan Quraisy tadi di rumahnya. Mereka pun duduklah menunggu kedatangannya.

Beberapa lama antaranya, datanglah Khabbab, sedang pada wajahnya terlukis tanda tanya yang bercahaya dan pada kedua matanya tergenang air alamat sukacita ..., maka diucapkannya salam kepada teman-temannya itu lalu duduk di dekat mereka.

Mereka segera menanyakan kepada Khabbab: "Sudah selesaikah pedang-pedang kami itu, hai Khabbab?" Sementara itu air mata Khabbab sudah kering, dan pada kedua matanya tampak sinar kegembiraan, dan seolah-olah berbicara dengan dirinya sendiri, katanya: "Sungguh, keadaannya amat mena'jubkan!"

Orang-orang itu kembali bertanya kepadanya:"Hai Khabbab, keadaan mana yang kamu maksudkan ...? Yang kami tanyakan kepadamu adalah seal pedang kami, apakah sudah selesai kamu buat ... ?"Dengan pandangannya yang menerawang seolah-olah mimpi, Khabbab lain bertanya: "Apakah tuan-tuan sudah melihatnya …? Dan apakah tuan-tuan sudah pernah mendengar ucapannya

Mereka saling pandang diliputi tanda tanya dan keheranan .... Dan salah seorang di antara mereka kembali bertanya, kali ini dengan suatu muslihat, katanya: "Dan Bamu, apakah kamu sudah melihatnya, hai Khabbab ... ?"

Khabbab menganggap remeh siasat lawan itu, maka ia berbalik bertanya: "Siapa maksudmu ... ?"
"Yang saya tuju ialah orang yang kamu katakan itu!" ujar orang tadi dengan marah.
Maka Khabbab memberikan jawabannya setelah memperlihatkan kepada mereka bahwa ia tak dapat dipancing-pancing.

Jika ia mengakui keimanannya sekarang ini di hadapan mereka, bukankah karena hasil muslihat dan termakan umpan mereka, tetapi karena ia telah meyakini kebenaran itu serta menganutnya, dan telah mengambil putusan untuk menyatakannya secara terus terang .... Maka dalam keadaan masih terharu dan terpesona serta kegembiraan jiwa dan kepuasannya, disampaikanlah jawaban, katanya:

"Benar..., saya telah melihat dan mendengarnya... !
Saya saksikan kebenaran terpancar daripadanya, dan cahaya bersinar-sinar dari tutur katanya .... !"

Sekarang orang-orang Quraisy pemesan senjata itu mulai mengerti, dan salah seorang di antara mereka berseru: "Siapa dia orang yang kau katakan itu, hai budak Ummi Anmar ...?"
Dengan ketenangan yang hanya dimiliki oleh orang suci, Khabbab menyahut:
"Siapa lagi, hai Arab shahabatku ..., siapa lagi di antara kaum anda yang daripadanya terpancar kebenauan, dan dari tutur katanya bersinar-sinar cahaya selain ia seorang. ..?"

Seorang lainnya yang bangkit terkejut mendengar itu berseru pula: "Rupanya yang kamu maksudkan ialah Muhammad...".
Khabbab menganggukkan kepalanya yang dipenuhi kebanggaan serta katanya:
"Memang, ia adalah utusan Allah kepada kita, untuk membebaskan kita dari kegelapan menuju terang benderang Dan setelah itu Khabbab tidak ingat lagi apa yang diucapkannya, begitu pun apa yang diucapkan orang kepadanya. · · · Yang diingatnya hanyalah bahwa setelah beberapa saat lamanya ia sadarkan diri dan mendapati tamu-tamunya telah bubar dan tak ada lagi, sedang tubuh bengkak-bengkak dan tulang-ulangnya terasa sakit, dan darahnya yang mengalir melumuri pakaian dan tubuhnya.

Kedua matanya memandang berkeliling dengan tajam ..., kiranya tempat itu amat sempit untuk dapat melayani pandangan tembusnya. Maka dengan menahan rasa sakit, ia bangkit menuju tempat yang lapang, dan di muka pintu rumahnya ia berdiri sambil bersandar pada dinding, sedang kedua matanya yang mulia berkelana panjang menatap ufuk lalu berputar ke arah kanan kiri ....

Dan tiadalah ia berhenti sampai jarak yang biasa dikenal oleh manusia, tetapi ia ingin hendak menembus jarak jauh yang tidak terjangkau ....

Memang …. , kedua matanya itu ingin menyelidiki kejauhan yang tidak terjangkau dalam kehidupannya, begitu pun dalam kehidupan orang-orang di kota Mekah, orang-orang di setiap tempat serta pada segala masa umumnya ....

Wahai, mungkinkah pembicaraan yang didengarnya dari Muhammad saw pada hari itu, merupakan cahaya yang dapat menerangi jalan menuju kejauhan ghaib dalam kehidupan seluruh ummat manusia...?

Demikianlah Khabbab tnggeam dalam renungan tinggi dan pemikiran mendalam, dan setelah itu ia kembali masuk rumahnya untuk membalut luka tubuhnya dan mempersiapkannya untuk menerima siksaan dan pend~ritaan baru ....! Dan mulai saat itu Khabbab pun mendapatkan kedudukan yang tinggi di antara orang-orang yang tersiksa dan teraniaya ... ! Didapatkannya kedudukan itu di antara orang-orang yang walau pun mereka miskin dan tak berdaya, tetapi berani tegak menghadapi kesombongan Quraisy, kesewenangan dan kegilaan mereka Diperolehnya kedudukan yang mulia itu di antara orang-orang yang telah memancangkan dalam jiwanya tiang bendera yang mulai berkibar di ufuk luas sebagai pernyataan tenggelamnya masa pemujaan berhala dan kekaisaran. la berdampinjian dengan orang yang menyampaikan berita gembira munculnya kejayaan Agama Allah, yakni Tuhan satu-satunya yang berhak diibadahi dan segala peraturannya dengan ikhlas ditaati, serta menyampaikan tibanya saat jaya bagi orang tertindas yang tidak berdaya.

Ia akan duduk sama rendah berdiri sama tinggi di bawah bendera tersebut dengan orang-orang yang tadinya telah memeras dan menganiayanya.. . .

Dan dengan keberanian luar biasa, Khabbab memikul tanggung jawab semua itu sebagal seouang perintis.
"Berkatalah Sya'bi: Khabbab mcnunjukkan ketabahannya, hingga tak sedikit pun hatinya terpengaruh oleh tindakan biadab orang-orang kafir. Mereka menindihkan batu membara ke punggunb'nya, hingga terbakarlah dagingnya ... !"

Kafir Quraisy telah merubah semua besi yang terdapat di rumah Khabbab yang dijadikannya sebagai bahan baku untuk membuat pedang, menjadi belenggu dan rantai besi. Lalu mereka masukkan ke dalam api hingga menyala dan merah membara, kemudian mereka lilitkan ke tubuh, pada kedua tangan dan kedua kaki Khabbab · · · Dan pernah pada suatu hari ia pergi bersama kawan-kawannya sependeritaan menemui Rasulullah saw. tetapi bukan karena kecewa dan kesal atas pengorbanan, hanyalah karena ingin dan mengharapkan keselamatan, kata mereka:

"Wahai Rasulullah, tidakkah anda hendak memintakan pertolongan bagi kami ... ?"
Yah, marilah kita dengarkan Khabbab menceritakan langsung kepada kita kisah itu dengan kata-katanya sendiri:

"Kami pergi mengadu kepada Rasulullah saw. yang ketika itu sedang tidur berbantalkan kain burdahnya di bawah naungan Ka'bah. Permohonan kami kepadanya.· "Wahai Rasulullah, tidakkah anda hendak memohonkan kepada Allah pertolongan bagi hami...?" Rasulullah saw pun duduk, mukanya jadi merah, lalu sabdanya: "Dulu sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang disiksa, tubuhnya dikubur kecuali leher ke atas, lalu diambil sebuah gergaji untuk menggergaji kepalanya, tetapi siksaan demikian itu tidak sedikit pun dapal memalingkannya dari Agamanya ... ! Ada pula yang disikat antara daging dan tulang-tulangnya dengan sikat besi, juga tidak dapat menggoyahkan keimanannya .... Sungguh Allah akan menyempurnakan hal tersebut, hingga setiap pengembara yang bepergian dari Shan'a ke Hadlramaut, tiada tahut kecuali oleh Allah 'Azza wa Jalla, walaupun serigala ada di antara hewan gembalaannya, tetapi saudara-saudara terburu-buru……!!"

Khabbab dengan kawan-kawannya mendengarkan kata-kata itu, bertambahlah keimanan dan.keteguhan hati mereka,dan masing-masing mereka berikrar akan membuktikan kepada Allah dan Rasul-Nya hal yang diharapkan dari mereka, ialah ketabahan, keshabaran dan pengurbanan.

Demikianlah Khabbab menanggung penderitaan dengan shabar, tabah dan tawakkal. Orang-orang Quraisy terpaksa meminta bantuan Ummi Anmar, yakni bekas majikan Khabbab yang telah membebaskannya dari perbudakan. Wanita tersebut akhirnya turun tangan dan turut mengambil bagian dalam menyiksa dan menderanya.

Wanita itu mengambil besi panas yang menyala, lalu menaruhnya di atas kepala dan ubun-ubun Khabbab, sementara Khabbab menggeliat kesakitan. Tetapi nafasnya ditahan hingga tidak keluar keluhan yang akan menyebabkan algojo-algojo tersebut merasa puas dan gembira... !

Pada suatu hari Rasulullah saw lewat di hadapannya, sedang besi yang membara di atas kepalanya membakar dan menghanguskannya, hingga kalbu Rasulullah pun bagaikan terangkat karena pilu dan iba hati ....

Tetapi apa yang dapat diperbuat oleh Rasulullah saw untuk menolong Khabbab waktu itu ... ? Tidak ada ..., kecuali meneguhkan hatinya dan mendu'akannya .... ! Pada saat itu Rasulullah mengangkat kedua belah telapak tangannya terkembang ke arah langit, sabdanya memohon:

"Ya Allah, limpahkanlah pertolongan-Mu hepada Khabbab!"

Dan kehendak Allah pun berlakulah, selang beberapa hari Ummi Anmar menerima hukuman qishas, seolah-olah hendak dijadikan peringatan oleh Yang Maha Kuasa balk bagi dirinya maupun bagi algojo-algojo lainnya. Ia diserang oleh semacam penyakit panas yang aneh dan mengerikan. Menurut keterangan ahli sejarah ia melolong seperti anjing.

Dan dinasihatkan orang mengenai dirinya bahwa satu-satunya jalan atau obat yang dapat menyembuhkannya ialah menyeterika kepalanya dengan besi menyala ... ! Demikianlah kepalanya yang angkuh itu menjadi sasaran besi panas, yang disetrikakan orang kepadanya tiap pagi dan petang

Jika orang-orang Quraisy hendak mematahkan keimanan dengan siksa maka orang-orang beriman mengatasi siksaan itu dengan pengurbanan .... ! Dan Khabbab adalah salah seorang yang dipilih oleh taqdir untuk menjadi guru besar dalam ilmu tebusan dan pengurbanan ....Boleh dikata seluruh waktu dan masa hidupnya dibaktikannya untuk Agama yang panji-panjinya mulai berkibar....

Di masa-masa da'wah pertama, Khabbab r.a. tidak merasa cukup dengan hanya ibadat dan shalat semata, tetapi ia juga memanfaatkan kemampuannya dalam mengajar. Didatanginya rumah sebagian temannya yang beriman dan menyembunyikan keislaman mereka karena takut kekejaman Quraisy, lalu dibacakannya kepada mereka ayat-ayat al-Quran dan diajarkannya. Ia mencapai kemahiran dalam belajar al-Quran yang diturunkan ayat demi ayat dan surat demi surat. Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan mengenai dirinya, bahwa Rasuiullah saw pernah bersabda: "Barangsiapa ingin membaca al-Quran tepat sebagaimana diturunkan, hendaklah ia meniru bacaan Ibnu Ummi 'Abdin!" ...,hingga Abdullah bin Mas'ud menganggap Khabbab sebagai tempat bertanya mengenai soal-soal yang bersangkut paut dengan al-Quran, baik tentang hafalan maupun pelajarannya.

Khabbab adalah juga yang mengajarkan al-Quran kepada Fathimah binti Khatthab dan suaminya Sa'id bin Zaid ketika mereka dipergoki oleh Umar bin Khatthab yang datang dengan pedang di pinggang untuk membuat perhitungan dengan Agama Islam dan Rasulullah saw. Tetapi demi dibacanya ayat-ayat alQuran yang termaktub pada lembaran yang dipergunakan oleh Khabbab untuk mengajar, ia pun berseru dengan suaranya yang barkah: "Tunjukkan kepadaku di mana Muhammad saw....."

Dan ketika Khabbab mendengar ucapan Umar itu, ia pun segera keluar dari tempat persembunyiannya, serunya:

"Wahai Umar! Demi Allah, saya berharap kiranya kamulah yang telah dipilih oleh Allah dalam memperkenankan permohonan Nabi-Nya saw. Karena kemarin saya dengar ia memohon:

"Ya Allah, Kuathanlah Agama Islam dengan salah seorang di antara dua lelaki yang lebih Engkau sukai: Abul Hakam bin Hisyam dan Umar bin Khatthab ... !"

Umar segera menyahut: "Di mana saya dapat menemuinya sekarang ini, hai Khabkab?" "Di Shafa", ujar Khabbab, "yaitu di rumah Arqam bin Abil Arqam". Maka pergilah Umar mendapatkan keuntungan yang tidak terkira, menemui awal nasibnya yang bahagia

Khabbab ibnul Arat menyertai Rasulullah saw. dalam semua peperangan dan pertempurannya, dan selama hayatnya ia tetap membela keimanan dan keyakinannya....

Dan ketika Baitulmal melimpah ruah dengan harta kekayaan di masa pemerintahan Umar dan Utsman radliyallahu 'anhuma, maka Khabbab beroleh gaji besar, karena termasuk golongan Muhajirin yang mula pertama masuk Islam.

Penghasilannya yang cukup ini memungkinkannya untuk membangun sebuah rumah di Kufah, dan harta kekayaannya disimpan pada suatu tempat di rumah itu yang dikenal oleh para shahabat dan tamu-tamu yang memerlukannya, hingga bila di antara mereka ada sesuatu keperluan, ia dapat mengambil uang yang diperlukannya dari tempat itu ..

Walaupun demikian, Khabbab tak pernah tidur nyenyak dan tak pernah air matanya kering setiap teringat akan Rasulullah saw dan para shahabatnya yang telah membaktikan hidupnya kepada Allah. Mereka beruntung telah menemui-Nya sebelum pintu dunia dibukakan bagi Kaum Muslimin dan sebelum harta kekayaan diserahkan ke tangan mereka.

Dengarkanlah pembicaraannya dengan para pengunjung yang datang menjenguknya ketika ia r.a.· dalam sakit yang membawa ajalnya. Kata mereka kepadanya: "Senangkanlah hati anda wahai Abu Abdillah, karena anda akan dapat menjumpai teman-teman sejawat anda..;. !"

Maka ujarnya sambil menangis:

"Sungguh, saya tidak merasa kesal atau kecewa, tetapi tuan-tuan telah mengingatkan saya kepada para shahabat dan sanak saudara yang telah pergi mendahului kita dengan membawa semua amal bakti mereka, sebeiuin mereka mendapatkan ganjaran di dunia sedikit pun juga ... ! Sedang kita .., kita masih tetap hidup dan beroleh kekayaan dunia, hingga tak ada tempat untuk menyimpannya lagi kecuali tanah."

Kemudian ditunjuknya rumah sederhana yang telah dibangunnya itu, lalu ditunjuknya pula tempat untuk menaruh harta kekayaan, serta katanya:

"Demi Allah, tak pernah saya menutupnya walau dengan sehelai benang, dan tak pernah saya halanginya terhadap yang meminta.... !"

Dan setelah itu ia menoleh kepada kain kafan yang telah disediakan orang untuknya. Maka ketika dilihatnya mewah dan berlebih-lebihan, katanya sambil mengalir air matanya:

"Lihatlah ini kain kafanku ……..!

Bukankah kain kafan Hamzah paman Rasulullah saw ketika gugur sebagai salah seorang syuhada hanyalah burdah berwarna abu-abu, yang jika ditutupkan ke kepalanya terbukalah kedua ujung kakinya, sebaliknya bila ditutupkan ke ujung kakinya, terbukalah kepalanya.... ?"

Khabbab berpulang pada tahun 37 Hijriah. Dengan demikian ahli membuat pedang di masa jahiliyah telah tiada lagi. Demikian halnya guru besar dalam pengabdian dan pengurbanan dalam Islam telah berpulang

Laki-laki yang termasuk dalam jama'ah yang diturunkan al-Quran untuk membelanya, dan yang dilindungi sewaktu sebagian para bangsawan Quraisy menuntut agar Rasulullah saw menyediakan untuk menerima mereka pada suatu hari tertentu, sedang bagi orang-orang miskin seperti Khabbab, Shuhaib dan Bilal suatu hari tertentu pula ....

Kiranya al-Quranul Karim merangkul laki-laki hamba Allah itu dengan penuh kemuliaan dan kehormatan, sementara ayat-ayatnya berkumandang menyatakan kepada Rasul yang mulia seperti berikut:

Dan janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya sepanjang pagi dan petang, mereka itu mengharap keridhaan-Nrya ... ! Enghau sedikit pun tidak diminta pertanggungjauraban yang menjadi perhitungan bagi mereka. Begitu pun perhitungan bagimu tidah akan dimintakan tanggung jawab mereka sedihit pun. Apabila engkau mengusir mereka, pasti engkau termasuk orang-orang dhalim.

Demihianlah Kami uji sebagian mereka dengan sebagian lainnya, sehingga mereka berkata: Itukah orang-orang yang diberi karunia oleh Allah di antara kita ... ? (Allah berfirman): Tidakkah Allah lebih mengetahui orang-orang yang bersyuhur... ?
Dan jika datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, ucapkanlah kepada mereka:
Selamat bahagia bagi kalian, Tuhan kalian telah mewajibkan diri-Nya rasa kasih sayang.... ! (Q.S. 6 al-An'am: 52 - 54)
Demikianlah setelah turunnya ayat ini, maka Rasulullah saw. amat memuliakan mereka, dibentangkannya untuk mereka kainnya, dan dirangkulrya bahu mereka serta sabdanya:

"Selamat datang bagi orang-orang yang dirihu diberi washiat oleh Allah untuk memperhatikan mereka !"
Sungguh, salah seorang putera terbaik dari masa wahyu dan generasi pengurbanan telah wafat

Mungkin kata-kata terbaik yang kita ucapkan untuk melepas tokoh ini, ialah apa yang diucapkan oleh Imam Ali karamallahu wajhah ketika ia kembali dari perang Shiffin dan kebetulan pandangannya jatuh atas sebuah makam yang basah dan segar, maka tanyanya: "Makam siapa ini ... ?" "Makam Khabbab", ujar mereka. Maka lama sekali ia merenunginya dengan hati khusyu' dan duka, lain katanya:

"Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Khabab…….!
Yang dengan ikhlas menganut Islam dengan penuh semangat……
Mengikuti hijrah semata-mata karena taat……
Seluruh hidupnya dibaktikan dalam perjuangan membasmi ma'siat…."

[ Read More ]

Posted by Unknown 0 komentar»

Ulil Absar: Wajah Nabi Muhammad Boleh Digambar

Larangan menggambar Nabi Muhammad itu menurut saya dogma yg sudah usang.”

Itulah pernyataan Ulil Abshar di akun Twitter-nya pada Jum’at, 24 Mei 2012 lalu. Baginya, menggambar wajah Rasulullah adalah hal wajar, sebagaimana kita menggambar manusia. Lebih dari itu, ia mengatakan tidak ada gunanya ummat Islam protes atau marah, hanya gara-gara wajah Muhammad digambar.

Apa alasannya Nabi Muhammad ngga boleh digambar? Takut beliau disembah? Siapa yg mau nyembah gambar? Pakai otak dong!” tulis Ulil di Twitter seolah menantang ummat Islam yang loyal dengan ajarannya.

Kompasianers, berikut ini beberapa kultwitt Ulil yang mencoba mendekonstruksi hukum larangan menggambar nabi Muhammada SAW:

@ulil: “Walaupun tak digambarkan scr visuil, sebetulnya Nabi Muhammad sudah digambarkan scr verbal di buku2 sirah. Ciri2 fisiknya lengkap

@ulil: “Baca Tarikh Tabari, ada bab khusus soal ciri2 fisik Nabi, digambarkan dg detil. Itu jg penggambaran jg

@ulil: “Ndak ada gunanya umat Islam ribut soal Nabi Muhammad digambar. Dlm sejarah Islam klasik, sudah sering Nabi digambar. Baca sejarah dong!

@ulil: “Lagi pula, saya baca argumen ulama ttg larangan menggambar Nabi, tak ada argumen yg meyakinkan.”

@ulil: “Masak agama sudah berumur 1400 tahun lebih, umatnya masih takut gambar akan disembah? Lalu ke mana dakwah selama ini? Tak ada pengaruhnya?

Sebetulnya, ‘keberanian’ Ulil pada Rasulullah sepertinya ‘wajar’. Wong sebelumnya ia berani menantang Allah swt, apalagi menantang Rasulullah. Barangkali Kompasianers masih ingat twit-nya yang ditulis dalam rangka membela pegiat feminis lesbian, Irshad Manji yang datang ke Indonesia? 

Kalau betul kaum Lut dihujani batu krn lebianisme, kenapa Tuhan tak melakukan hal yg sama skg pd mereka? Kok mereka aman2 sj?

Ternyata bukan cuma Ulil yang bikin ulah. Kementerian Agama (Kemenag) pun bertindak ceroboh. Sebagaimana penulis kutip dari situs Indonesian Today, anggota Komisi Kajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fahmi Salim mengkritisi kecerobohan Kemenag  yang mengedarnya buku berjudul Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi yang terdapat gambar Nabi Muhammad.

Di buku itu terdapat stempel Direktoral Jendral Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, tahun 2011. Buku diterbitkan oleh Nobel Edumedia (2010). Penerbit beralamat di Jl Rawagelam III No 4, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta.

Menggambar Nabi itu jelas haram,” tegas Fahmi. “Para ulama ijma’ mengharamkan visual sosok Rasululloh. Itu agar Rasulullah tidak dilecehkan. Kedua, diharamkan visualisasi untuk menghindari fitnah misalkan adanya kultus berlebihan kepada Rasululloh. Kalau ada gambarnya disembah-sembah,” 

ungkap pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjend) Majelis Ulama dan Intelektual Muda Indonesia (MIUMI) ini.

Fahmi meminta Kemenag segera menarik buku itu dari peredaran, karena akan memunculkan fitnah yang luas. Sebelumnya diberitakan, telah beredar buku bergambar Nabi Muhammad di wilayah Solo, Jawa Tengah. Buku berjudul Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi yang ditulis N. Khasanah RA itu di sejumlah halamannya terdapat ilustrasi kehidupan masa kecil hingga masa remaja Nabi Muhammad.

sumber :http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/05/26/ulil-absar-wajah-nabi-muhammad-boleh-digambar/
 
[ Read More ]

Posted by Unknown 0 komentar»

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI PROGRAM IPS


ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI PROGRAM IPS

TUJUAN

Nilai Karakter
RANAH KOMPETENSI
SUBSTANSI MATERI
IMPLEMENTASI DALAM KBM(HUBUNGAN DENGAN KD)
C
A
P

1.      Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah


 Teliti, Kerja Keras, Displin, Rasa Ingin Tahu, Kreatif,Jujur, Mandiri, Gemar Membaca

X




Kelas XI IPS
·      Statistika dan peluang
·      Fungsi komposisi
·      Limit dan turunan



Kls XI IPS : KD 1.1, 1.4, 1.5, 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 3.4







2.      Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika


 Kerja Keras, Displin, Rasa Ingin Tahu, Kreatif,Jujur, Mandiri, Gemar Membaca

X



Kelas XI IPS
·      Statistika dan peluang
·      Fungsi komposisi
·      Limit dan turunan


Kls XI IPS : KD 1.2, 1.3, 1.5, 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 3.3, 3.5




3.      Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh


Rasa Ingin Tahu, kerja keras, Kreatif,Jujur, Mandiri, Gemar Membaca

X




Kelas XI IPS
·      Statistika dan peluang
·      Limit dan turunan





Kls XI IPS : KD 1.3, 1.4, 1.6, 3.3, 3.6


4.      Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah


komunikatif, Kerja Keras, Displin, Rasa Ingin Tahu, Kreatif,Jujur, Mandiri, Gemar Membaca

X


X

·      Semua materi essensial matematika.

Terkolaborasi dalam seluruh KD.

5.      Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.


Menghargai, Kerja Keras, Displin, Rasa Ingin Tahu, Kreatif,Jujur, Mandiri, Gemar Membaca


X

X

·        Semua materi essensial matematika.

Terkolaborasi dalam seluruh KD.




[ Read More ]

Posted by Unknown 0 komentar»

    translate

    English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified