Ketika
sebuah umur berjalan tanpa disadari. Berlalu kian berlalu tanpa adanya kesadaran yang tak
mementu. Iman adalah sebuah kunci sukses perjalanan hidup. Karena dengannya
kita akan mendapatkan sebuah tujuan dan pola hidup yang terarah dan terproses
dengan baik. Namun jikalau sebuah perjalanan hidup tanpa adanya sebuah kekuatan
iman bak sebuah pohon tanpa buah, artinya takan ada yang akan dipanen dari sebuah kehidupan, tanpa adanya tafakur dari
hidup tersebut.
Orang
yang mempunyai perencanaan yang matang dalam menjalani hidupnya akan ada alur
dan jembatan-jembatan yang menjadi rute perjalanan hidup tersebut. Memaknai
sebuah perjalanan hidup tak cukup hanya lewat sekilas tanpa adanya bekas dan
sisa-sisa kebaikan yang tertinggal, atau bahkan takan ada sebutir kebaikan pun
yang ditanam di hidupnya. Tapi mereka adalah yang mempunyai konsep kedepan yang
akan membawa hidupnya menuju kebahagiaan yang hakiki, artinya menjadikan masa
depan sebagai sebuah tujuan utama dari sebuah perjalanan hidup di dunia yang
hanya sekilas dan numpang lewat saja.
Ada
salah satu penyebab dari sebuah kelalaian dalam memaknai sebuah perjanan hidup,
yaitu karena lemah iman, adanya sifat hubud-dunya atau mungkin lebih banyak yang lainnya. Tapi kalau saja yang
menjadi dua poin tersebut tertanam dalam sanubari setiap seorang insan. Maka
dapat dipastikan butir cahaya kebaikan akan menerangi setiap langkah demi
langkah yang ditempuh. Jangankan masalah sebuah perjalanan hidup yang jauh
kedepan atau adanya suatu kesadaran akan pertanggungjawaban nanti, di dunia
saja apabila tidak mempunyai konsep yang jelah dan terarah serta tersistematis,
kegagalan akan menjadi sebuah belenggu yang bisa membuat lupa akan segalanya.
Oleh karena itu iman merupakan kunci sukses dalam memaknai dan menjalani sebuah
lintasan yang penuh duri.
Allah
swt. memberikan sebuah pilihan jalan kepada manusia dalam setiap langkah yang
dia tempuh. Perhatikan firman Allah swt. berikut ini:
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya
dua jalan (kebajikan dan kejahatan). Tetapi dia tidak menempuh jalan yang
mendakidan sukar itu?” (Q.S Al Balad 10-11)
Memang
sebuah kebahagiaan dari hidup tak mudah dicapai apalagi kebahagiaan itu
sifatnya yang abadi. Sungguh duri dan wanginya dunia akan membayangi kalau tak
ada konsep dan pondasi spiritualitas yang kokoh dan iman yang mantap. Dan
kesengsaraan pun menjanjikan sebuah keharuman bak sekuntum bunga mekar yang
kian semerbak. Namun semerbak itulah yang bnayak membawa kebnyakan manusia tak
sadar akan hakikat dan makna pilihan itu. Memang berat perjalanan ini, tapi ini adalah
sebuah takdir dan ketentuan dari sang khalik yang menentuka setiap langkah demi
langkah hingga di syurga nanti.
Inti
dari kesadaran akan eksistensi manusia di muka bumi adalah pandai memanfaatkan
waktu dengan maksimal. Dengan catatan mempergunakan sesuai dengan proporsi yang
tepat. Jangan sampai hal negative yang kan mewarnai pikiran kita tapi
jadikanlah hal positif sebagai sesuatu yang kian mengisi waktu-waktu kita,
dengan demikian kebahagiaan dan makna hidup akan terasa nyaman dengan tutunan
dari Allah swt.
Satu
detik keburukan di dunia aka mendatangka sejuta bahkan bertriliun-triliyun
penyesalan yang mewarnai kehidupan akhirat kelak. Oleh karena itu mari kita
bersama-sama mulai memaknai dan mentafakuri dari sebuah perlajanan hidup yang
kiang berkurang ini..
Wallahu
‘Alam
Posted by Unknown
0
komentar»